Pemfigus adalah kelompok kondisi kulit autoimun yang menyebabkan luka, lepuh, atau benjolan berisi cairan yang terbentuk di kulit. Lepuhan pemfigus terasa lunak dan mudah pecah serta dapat membentuk luka yang menyakitkan. Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebar ke area yang luas dari tubuh dan berisiko terjadinya infeksi.
Salah satu pemfigus yang ditandai dengan timbulnya bula subepidermal (lepuhan) di kulit adalah pemfigus bulosa. Pemfigoid bulosa (bullous pemphigoid) adalah penyakit kulit langka yang menyerang sistem imun. Penyakit ini diawali dengan ruam kemerahan kemudian berubah menjadi lenting besar berisi cairan setelah beberapa minggu atau bulan.
Pemfigus bulosa dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh orang usia 60 tahun atau lebih. Pemfigoid bulosa merupakan penyakit yang relatif langka. Terdapat sekitar 2,4 dan 23 kasus per 1 juta orang. Namun, pada orang berusia 80 tahun ke atas, terdapat antara 190 dan 312 kasus per 1 juta.
Gejala Pemfigus Bulosa
Beberapa pasien tidak menunjukkan gejala apa pun atau hanya memiliki kemerahan ringan dan iritasi tanpa lecet. Meski begitu, tanda dan gejala pemfigoid bulosa adalah:
Penyebab Pemfigus Bulosa
Pemfigoid bulosa termasuk penyakit autoimun. Pada penderita pemfigoid bulosa, sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan kulit yang menghubungkan lapisan kulit terluar (epidermis) dan tengah (dermis).
Kondisi di atas menyebabkan timbulnya peradangan yang menyebabkan epidermis dan dermis tidak saling mengikat sehingga muncul luka lepuh.
Belum diketahui secara pasti mengapa sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan kulit, tetapi kondisi ini diduga dipicu oleh beberapa faktor berikut:
Pengobatan Pemfigus Bulosa
Pemberian obat untuk orang dengan pemfigoid bulosa dilakukan dengan tujuan untuk menekan sistem kekebalan yang menyerang jaringan kulit dan menyebabkan peradangan, meredakan gatal, serta membuat kulit kembali pulih seperti sedia kala.
Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi pemfigoid bulosa antara lain kortikosteroid, obat imunosupresan, dan salep antibiotik. Jika tidak segera diobati, bula yang pecah dapat terinfeksi dan berkembang menjadi kondisi yang bernama sepsis, yaitu infeksi pada darah yang mengancam nyawa.
Selain dengan pemberian obat, pengidap juga bisa melakukan perawatan mandiri, seperti:
Pencegahan Pemfigus Bulosa
Penyebab pemfigoid bulosa belum diketahui secara pasti sehingga penyakit ini tidak bisa dicegah. Meski demikian, ada upaya yang dapat dilakukan penderita penyakit ini untuk mencegah luka lepuh makin parah, antara lain: